Iklan

Suka Duka Menjadi Desainer atau Seniman di Indonesia


Halo sahabat Blografise! Kali ini kita membahas tentang suka duka menjadi desainer dan seniman di Indonesia. Hal ini sangat penting untuk teman-teman ketahui, karena akan sangat berpengaruh dengan kehidupan kita sebagai desainer dan seniman di kemudian hari.

Hal-hal yang akan Blografise bahas disini bukanlah karena saya tidak menyukai klien dari Indonesia, namun hal yang disampaikan disini penting diketahui untuk peluang karir desainer dan seniman ke depannya serta bisa memotivasi agar profesi ini bisa meluas hingga ke mancanegara.


Suka Duka Menjadi Desainer atau Seniman di Indonesia Yang Wajib Diketahui Pemula

1. Klien Yang Ingin Hasil Secepat Kilat


Mungkin untuk teman-teman pemula yang baru terjun di dunia seni baik digital dan tradisional masih belum ngeh tentang maksud hasil secepat kilat. Nah... Disini, kita bukan bermaksud menolak rezeki maupun menolak klien tapi permintaan klien yang cukup membuat kalian sakit kepala. Kenapa? Sangat banyak klien Indonesia yang meminta hasil karya yang harus selesai dalam 1 malam dan yang paling parahnya cuma beberapa jam.

Suka Duka Menjadi Desainer dan Seniman di Indonesia



Hal paling ekstrim yang pernah saya terima dari klien adalah permintaan desain logo yang harus selesai dalam waktu 1 jam. Yappp!!! Bahkan klien maunya logo langsung siap dalam beberapa menit! Dan hal yang menyakitkan disini adalah karya yang kita buat itu tentu membutuhkan progress, ide dan hal lainnya yang tidak mungkin selesai dalam waktu beberapa menit. Belum lagi jika klien tersebut meminta hasil karya tradisional dalam waktu singkat, rasanya beuuuuhhh... Ampun deh!


Meskipun banyak tipe klien seperti ini di Indonesia, masih banyak juga kok klien yang sangat menghargai proses kita dan bahkan membuat kita bahagia punya klien seperti mereka.


2. Tawar Menawar Harga Diluar Logika

Suka duka menjadi desainer atau seniman di Indonesia selanjutnya adalah berkaitan dengan uang. Hal ini juga sangat membutuhkan perhatian dan apresiasi dari klien Indonesia. Terkadang, karena kita baru membuka comission/job di dunia desain dan digital art lainnya kita terkadang susah menentukan harga. Tak jarang, walaupun kita sudah membuat harga dibawah pasaran pun kita tetap dicecar dengan tawaran harga yang sangat murah dari klien Indonesia. 

Duka Menjadi Desainer dan Seniman di Indonesia

Berdasarkan pengalaman, saya pernah nih dapat klien yang suka gambaran saya dan ingin dibuatkan gambar yang akan digunakan untuk hadiah wisuda. Tapiiiii.........! Saat saya katakan harganya 50K, gambar saya ditawar 10K dengan alasan "Masak cuma gambar gitu aja 50K?" Padahal digital art saya benar-benar tidak tracing dan benar-benar butuh usaha untuk membuatnya. Untuk mencegah sahabat Blografise mengalami sakit hati yang sama seperti saya, maka lebih baik kamu mengetahuinya lebih dahulu melalui artikel ini bukan?


3. Dibayar Harga Teman 

Desainer dan digital artist dibayar harga teman

Eiiitttsss...! Siapa yang bilang kalau dibayar harga teman selalu berkaitan dengan hal negatif? Dibayar harga teman bisa juga menjadi hal positif tergantung dari bagaimana kepribadian teman kalian. Banyak juga kok teman yang memberikan harga lebih mahal diluar dari price list yang kalian berikan untuk menghargai serta menyemangati teman-teman desainer dan seniman.


4. Revisi Tiada Akhir

Sahabat belum pernah berkenalan dengan permasalahan revisi tiada akhir? Waspadalah! karena sesungguhnya hal ini adalah siksa terberat yang dilakukan klien kepada desainer dan seniman. 

revisi tiada akhir desainer dan digital artist



Apa sih maksud dari revisi tiada akhir ini? Nah, revisi yang dimaksud adalah suatu keadaan dimana klien meminta untuk mengubah desain atau karya yang sudah kita buat. Dan permasalahannya permintaan ini seringkali seperti mengubah karya dari awal dan merusak total karya yang sudah kita buat tadi. Dan permasalahan terbesarnya adalah.... Klien meminta revisi berkali-kali ! Yapppp...! Berkali-kali !

Hal yang paling membuat desainer dan seniman bersedih adalah efek revisi yang cenderung membuat karya yang sudah bagus menjadi jauh dari konsep serta banyak juga menjadi hasil karya yang buruk.

5. Mendapatkan Promosi Gratis

Suka duka menjadi desainer dan seniman di Indonesia selanjutnya adalah mendapatkan promosi gratis dengan insight yang cukup luas ketika klien kamu puas dengan pelayanan yang kamu berikan. 

mendapatkan promosi dan endorse gratis



Bayangkan jika klien tersebut merupakan influencer entah di kampus, di masyarakat dan lain-lain. Lalu klien tersebut memposting hasil karya kamu di berbagai sosial media dan bahkan merekomendasikan kamu kepada teman-temannya. Hal ini menjadi promosi gratis yang bisa kamu dapatkan secara sukarela dari klien Indonesia.

6. Diminta Hasil Karya Gratis/Desain Gratis


Diminta Hasil Karya Gratis/Desain Gratis

Desain gratis bukanlah hal yang jarang terjadi dalam dunia seni yang kejam ini huhuhuhu. Bukan hanya teman, keluarga atau kenalan saja yang bisa meminta desain atau karya gratis kepada kita. Orang asing random yang kebetulan melihat karya yang kita publikasikan pun bisa saja tiba-tiba chat dan minta digambarin atau di buatkan desain secara gratis.


7. Waktu Yang Pengerjaan Fleksibel

Ini merupakan privillage yang bisa kamu dapatkan saat menjadi desainer khususnya di Indonesia. Kebanyakan klien oke oke saja saat mengetahui bahwa kamu adalah seniman atau desainer yang bekerja secara otodidak tanpa perusahaan atau agensi apapun. 

Waktu mengerjakan desain atau digital art



Karena kamu tidak terikat kontrak dengan agensi dan perusahaan seperti kebanyakan seniman/desainer diluar negeri, kamu memiliki waktu yang fleksibel untuk menerima job, commission dan juga mengerjakan karya tersebut. Kita hanya perlu mengatur diri sendiri agar bisa mengerjakan proyek sesuai target walaupun pengerjaannya sambil rebahan di kamar, hehe. Yang penting hasilnya tetap optimal bukan? 

8. Penghasilan Yang Tidak Bisa Ditaksir Oleh Tetangga

Salah satu hal yang saya sangat sukai saat menjadi desainer dan seniman di Indonesia adalah penghasilan yang tidak bisa ditaksir oleh tetangga. Entah kenapa saya merasa aman dan nyaman saat tetangga mengira saya pengangguran dan tidak memiliki penghasilan. 




Karena hal ini, kamu akan dijauhkan dari penyakit iri hati, dimintai pinjaman dari orang yang tidak dapat dipercaya dan juga bisa menabung aset dengan aman sentosa. Nggak tahu kenapa, saya sangat bahagia saat orang tidak terlalu kepo dengan kehidupan pribadi dan keuangan saya hehe.

9. Hasil Desain Cenderung Dengan Style Overused dan Sederhana

Suka duka menjadi desainer dan seniman di Indonesia selanjutnya adalah keinginan klien yang umumnya ingin logo berukuran besar, tulisan besar serta style yang sudah sangat overused bertebaran di internet.






Hal ini bisa jadi hal positif karena kamu tidak perlu bersusah payah memikirkan konsepa ataupun ide brilian agar karya dapat berbeda dari yang lain. Namun... Jika hasil karya kita sama dengan orang lain... Ciri khas yang membuat nilai jual skill kita tinggi akan menjadi sia-sia bukan?

10. Menambah Pahala dan Meningkatkan Kesabaran

Suka duka menjadi desainer dan seniman di Indonesia yang terakhir adalah menambah pahala dan meningkatkan kesabaran. Hal ini bisa saya simpulkan karena jika dibandingkan dengan klien luar negeri, klien dalam negeri lebih menguras kesabaran dari segala sisi baik waktu, materi dan juga apresiasi.

Tapi tetap kembali ke fakta bahwa walaupun klien dalam negeri yang kamu jumpai nano nano rasanya, tetap ada lebih banyak lagi klien yang sangat baik hati. 


Itu saja suka duka menjadi desainer dan seniman di Indonesia yang bisa admin bagikan kepada Sahabat Blografise, semoga bermanfaat yaa! Jadikan semua pengalaman buruk kamu menjadi hal positive dan jadikan juga sebagai jembatan untuk terus meningkatkan tanggung jawab dan juga profesionalisme kita.

Post a Comment

Silahkan Berkomentar Di Bawah Ini

Lebih baru Lebih lama

Advertisement

Advertisement